Perubahan di usia ke-7
Pada hari Minggu, 24 Mei 2015, saat kegiatan Milad Lebah ke-7 berlangsung di Museum Bahari, secara singkat kami memberitahu adanya dua perubahan signifikan pada Komunitas Lebah. Pada kesempatan kali ini, kami ingin memberitahu secara mendalam, alasan mengapa ada perubahan tersebut.
Bertolak dari ditemukannya gambar Lebah yang serupa, yang digunakan oleh beberapa pihak, baik untuk bisnis maupun perkumpulan sosial, juga nama program yang digunakan oleh organisasi lain, maka kami pun sepakat untuk mengurus hak cipta logo dan nama program. Namun, setelah berkonsultasi dengan salah satu sahabat Lebah, lalu kami berembug secara internal, maka disepakati untuk mengurus pendirian komunitas ini sebagai perkumpulan berbadan hukum terlebih dahulu, baru setelah semuanya resmi di mata Negara, barulah mengurus hak ciptanya. Alasannya, karena kami ingin semua diserahkan ke komunitas, bukan orang perorangan. Individu bisa pergi dan keluar, tapi diharapkan, Komunitas ini akan terus ada, siapapun orang yang di belakang layar.
Dibantu oleh Notaris Dinda Keumala yang berkedudukan di Tangerang dan juga Yulia Baso yang mengurus segala kelengkapan administrasi, maka pada tanggal 1 April keluarlah akta notaris. Berdasarkan akta tersebut, Lebah kini sudah memiliki rekening atas nama Komunitas Lebah di Mandiri, NPWP atas nama Komunitas Lebah, dan yang terpenting adalah SK dari Kemenhumham yang diterbitkan pada tanggal 29 April 2015, menyatakan bahwa memberikan pengesahan badan hukum kepada Komunitas Lebah sebagai Perkumpulan. Dengan demikian, tidak ada lagi perkumpulan atau organisasi lainnya yang dapat menggunakan nama Komunitas Lebah.
Selain SK tersebut, perubahan lainnya adalah lambang atau logo baru. Sebenarnya, ini merupakan lambang ketiga kami. Perubahan dari lambang pertama ke yang kedua hanyalah pada warna sayap. Sementara dari yang kedua ke yang baru, cukup mengalami banyak perubahan, terutama pada rupa lebah. Alasan pergantian adalah, mengingat kami ingin mengurus hak cipta, maka kami harus bisa memastikan bahwa desain yang dibuat adalah buah karya sendiri, bukan kreasi yang beredar di Internet. Karena pembuat lambang pertama sulit dihubungi, dan di lain pihak kami punya Beezers yang bisa diandalkan dalam urusan desain, yaitu Cahyono Budi, maka kami pun memutuskan untuk membuat lambang baru.
Lambang baru ini masih berupa sepasang lebah yang memegang madu, namun lambang ini memiliki makna penting di balik itu, yaitu:
- Perkumpulan berkeinginan untuk menjadi seperti binatang Lebah, yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan sehingga harapannya perkumpulan juga dapat memberikan banyak manfaat bagi kehidupan orang lain, termasuk anggotanya.
- Madu merupakan simbol dari manfaat yang diberikan oleh lebah.
- Terdapat 2 (dua) ekor lebah yang diibaratkan sebagai pemberi dan penerima manfaat.
- Warna biru menandakan keseimbangan bahwa terdapat keseriusan dan ketenangan dalam melaksanakan setiap dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Perkumpulan ini.
- Warna kuning menandakan kegembiraan dan suka cita yang berarti bahwa setiap kegiatan yang dilakukan Perkumpulan dapat memberikan rasa suka cita bagi yang menerima manfaatnya maupun bagi Anggota Perkumpulan ini.
- Warna putih menandakan sifat kesederhanaan dan keterbukaan dari Perkumpulan ini.
- Lingkaran sebagai latar belakang bermakna bahwa hubungan antar makhluk hidup bagaikan lingkaran yang tidak terputus.
- Terdapat delapan titik yang menandakan persatuan dan konsistensi.
Jika diperhatikan pula, bahwa setiap kali kami mengunggah atau mempublikasikan sesuatu, baik di medsos, situs web ataupun berupa broadcast message, kami selalu menutupnya dengan dua baris kata yaitu Salam Lebah, Bzzzzz… dan disusul oleh moto kami, Bersama Berbagi Peduli. Mungkin ini terkesan hanya sebagai kata penutup biasa, namun tulisan “Bzzzzz…” memiliki makna sebagai berikut:
- Huruf B ditulis dengan menggunakan kapital karena kami ingin sengatan kami bisa memberi manfaat yang besar, baik bagi pemberi, terutama bagi penerima.
- Ada lima huruf z di sana. Angka 5 ini istimewa karena Indonesia memiliki Pancasila (5 sila), tubuh memiliki panca indera (5 indera), Islam memiliki Rukun yang terdiri dari 5 perkara
- Terdapat tiga titik yang dalam bahasa Indonesia disebut tanda elipsis. Ini menandakan bahwa ada sesuatu hal yang belum selesai, dan dalam konteks Komunitas Lebah, hal ini bermakna bahwa masih akan ada kegiatan-kegiatan yang akan terus dilakukan, karena kami merasa bahwa masih banyak yang harus dikerjakan dan perlu diselesaikan, sehingga terus berlanjut.
Kami berharap, semoga langkah kami ke depan untuk mengurus hak cipta bisa berjalan dengan lancar walau kami semua memahami, bahwa prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama.
Akhir kata, terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan hingga kami bisa berada di titik ini.
Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.
Salam Lebah, Bzzzzz…
Bersama Berbagi Peduli